Setiap orang tua pasti pernah menghadapi momen ketika anak tampak enggan melakukan sesuatu atau cenderung menunda tugasnya. Rasa malas dan kebiasaan menunda-nunda bukanlah hal yang jarang terjadi, terutama pada anak usia sekolah. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini dapat memengaruhi prestasi belajar, kedisiplinan, bahkan rasa tanggung jawab anak di masa depan. Oleh karena itu, orang tua perlu mengambil langkah tepat untuk membantu anak keluar dari kebiasaan ini dengan cara yang positif dan mendukung.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi rasa malas dan menunda-nunda:
1. Membuat Jadwal Harian yang Teratur
Anak biasanya menunda tugas karena tidak memiliki panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Orang tua dapat membuat jadwal harian dapat membantu anak lebih terarah.
Susun jadwal belajar, bermain, dan istirahat dengan seimbang.
Gunakan visual, seperti tabel atau papan tulis, agar anak mudah memahami.
Ajak anak ikut menyusun jadwal agar ia merasa memiliki tanggung jawab.
2. Memecah Tugas Besar Menjadi Bagian Kecil
Anak sering merasa malas ketika tugas terlihat terlalu besar atau sulit. Orang tua dapat membantu dengan memecah tugas menjadi bagian kecil yang lebih mudah dikerjakan.
Misalnya, mengerjakan PR bisa dibagi menjadi beberapa sesi singkat.
Beri jeda istirahat agar anak tidak merasa terbebani.
Rayakan setiap pencapaian kecil untuk meningkatkan motivasi anak.
3. Memberikan Dukungan dan Motivasi Positif
Anak membutuhkan dorongan emosional untuk mengatasi rasa malas. Motivasi dari orang tua bisa menjadi penyemangat besar.
Gunakan kata-kata positif saat anak mulai mencoba.
Hindari membandingkan dengan anak lain karena dapat menurunkan kepercayaan diri.
Berikan apresiasi atas usaha, bukan hanya hasilnya.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang nyaman dan bebas distraksi sangat berpengaruh pada fokus anak. Pastikan area belajar anak mendukung produktivitas.
Singkirkan mainan atau gadget saat anak belajar.
Sediakan meja dan kursi yang nyaman.
Atur suasana yang tenang agar anak bisa konsentrasi penuh.
5. Menjadi Teladan yang Baik
Anak belajar dari kebiasaan orang tua. Jika orang tua juga sering menunda pekerjaan, anak akan meniru hal yang sama.
Tunjukkan sikap disiplin dalam menjalani rutinitas harian.
Ceritakan pengalaman ketika berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu.
Ajak anak belajar bersama agar ia melihat langsung contoh nyata.
Mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda pada anak membutuhkan kesabaran serta konsistensi. Dengan dukungan orang tua yang tepat, anak akan belajar disiplin, bertanggung jawab, dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas tanpa harus ditunda. Kebiasaan baik ini akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pribadi anak hingga dewasa nanti.
Referensi:
…
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi rasa malas dan menunda-nunda:
1. Membuat Jadwal Harian yang Teratur
Anak biasanya menunda tugas karena tidak memiliki panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Orang tua dapat membuat jadwal harian dapat membantu anak lebih terarah.
Susun jadwal belajar, bermain, dan istirahat dengan seimbang.
Gunakan visual, seperti tabel atau papan tulis, agar anak mudah memahami.
Ajak anak ikut menyusun jadwal agar ia merasa memiliki tanggung jawab.
2. Memecah Tugas Besar Menjadi Bagian Kecil
Anak sering merasa malas ketika tugas terlihat terlalu besar atau sulit. Orang tua dapat membantu dengan memecah tugas menjadi bagian kecil yang lebih mudah dikerjakan.
Misalnya, mengerjakan PR bisa dibagi menjadi beberapa sesi singkat.
Beri jeda istirahat agar anak tidak merasa terbebani.
Rayakan setiap pencapaian kecil untuk meningkatkan motivasi anak.
3. Memberikan Dukungan dan Motivasi Positif
Anak membutuhkan dorongan emosional untuk mengatasi rasa malas. Motivasi dari orang tua bisa menjadi penyemangat besar.
Gunakan kata-kata positif saat anak mulai mencoba.
Hindari membandingkan dengan anak lain karena dapat menurunkan kepercayaan diri.
Berikan apresiasi atas usaha, bukan hanya hasilnya.
4. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Lingkungan yang nyaman dan bebas distraksi sangat berpengaruh pada fokus anak. Pastikan area belajar anak mendukung produktivitas.
Singkirkan mainan atau gadget saat anak belajar.
Sediakan meja dan kursi yang nyaman.
Atur suasana yang tenang agar anak bisa konsentrasi penuh.
5. Menjadi Teladan yang Baik
Anak belajar dari kebiasaan orang tua. Jika orang tua juga sering menunda pekerjaan, anak akan meniru hal yang sama.
Tunjukkan sikap disiplin dalam menjalani rutinitas harian.
Ceritakan pengalaman ketika berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu.
Ajak anak belajar bersama agar ia melihat langsung contoh nyata.
Mengatasi rasa malas dan kebiasaan menunda pada anak membutuhkan kesabaran serta konsistensi. Dengan dukungan orang tua yang tepat, anak akan belajar disiplin, bertanggung jawab, dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas tanpa harus ditunda. Kebiasaan baik ini akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pribadi anak hingga dewasa nanti.
Referensi:
…