Karakter anak tidak terbentuk dalam semalam, melainkan melalui proses panjang yang dipengaruhi oleh lingkungan, interaksi, dan kebiasaan sehari-hari. Orang tua sering kali fokus pada pendidikan formal, padahal kebiasaan kecil di rumah memiliki dampak besar dalam membentuk nilai dan sikap anak. Masnawati dan Masfufah (2023) menekankan bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter anak sangat dipengaruhi oleh rutinitas dan pola komunikasi yang dibangun sejak dini. Anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami setiap hari, bukan hanya dari nasihat yang mereka dengar. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk menciptakan kebiasaan positif yang konsisten.

Berikut lima kebiasaan kecil yang terbukti efektif dalam membentuk karakter anak:
1. Mengucapkan Terima Kasih dan Maaf Kebiasaan sederhana ini mengajarkan anak tentang rasa hormat, tanggung jawab, dan empati. Ketika orang tua terbiasa mengucapkan terima kasih dan maaf, anak akan meniru dan memahami pentingnya menghargai orang lain serta mengakui kesalahan.
2. Makan Bersama Tanpa Gawai Momen makan bersama adalah waktu yang ideal untuk membangun komunikasi dan kedekatan emosional. Watson (1999) menyebutkan bahwa kebersamaan dalam komunitas kecil seperti keluarga dapat memperkuat nilai-nilai sosial dan moral anak.
3. Merapikan Barang Setelah Digunakan Kebiasaan ini melatih anak untuk bertanggung jawab atas tindakannya dan menghargai lingkungan sekitar. Anak yang terbiasa merapikan mainan atau perlengkapan sekolah akan tumbuh dengan rasa disiplin dan kemandirian.
4. Membaca Buku Sebelum Tidur Selain meningkatkan literasi, kegiatan ini memperkuat ikatan emosional dan membuka ruang diskusi tentang nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita. Anak belajar berpikir kritis dan mengenali berbagai sudut pandang.
5. Memberi Pujian atas Usaha, Bukan Hanya Hasil Kebiasaan ini membentuk mentalitas bertumbuh (growth mindset) pada anak. Mereka belajar bahwa proses dan usaha lebih penting daripada hasil akhir, sehingga lebih tahan terhadap kegagalan dan tantangan.

Kebiasaan-kebiasaan kecil ini mungkin tampak sepele, namun memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap pembentukan karakter anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang konsisten menerapkan nilai-nilai positif akan lebih mudah menginternalisasi sikap seperti tanggung jawab, empati, dan kejujuran. Masnawati dan Masfufah (2023) juga menekankan bahwa karakter anak terbentuk dari interaksi yang berulang dan bermakna, bukan dari instruksi sesaat. Maka, membangun kebiasaan positif di rumah adalah investasi terbaik bagi masa depan anak.

Dengan menerapkan kebiasaan kecil yang konsisten dan penuh makna, orang tua dapat menjadi agen pembentuk karakter yang efektif. Watson (1999) menyatakan bahwa membangun komunitas yang mendukung perkembangan anak adalah kunci dalam pendidikan karakter. Dalam hal ini, keluarga adalah komunitas pertama dan paling berpengaruh. Maka, mari mulai dari hal-hal kecil yang dilakukan setiap harikarena di sanalah karakter anak dibentuk secara diam-diam namun mendalam.

Referensi:
Masnawati, E., & Masfufah, M. (2023). The role of parents in shaping children's character. International Journal of Service Science, Management, Engineering, and Technology, 4(2), 6–9.
Watson, M. (1999). The child development project: Building character by building community. Action in Teacher Education, 20(4), 59–69.