Mendidik anak dengan kasih sayang merupakan prinsip dasar dalam pengasuhan yang sehat, namun perlu diimbangi agar tidak berujung pada sikap memanjakan. Kasih sayang yang berlebihan tanpa batasan dapat membuat anak kurang mandiri dan sulit menghadapi tantangan. Menurut Syahruloh dan Firdaus (2024), pendidikan dalam keluarga harus menghindari kekerasan sekaligus tidak membiarkan anak tumbuh tanpa disiplin. Orang tua perlu menunjukkan cinta melalui perhatian, komunikasi, dan dukungan, namun tetap menetapkan aturan yang jelas. Dengan keseimbangan ini, anak akan merasa aman sekaligus belajar bertanggung jawab.

Salah satu cara mendidik anak dengan kasih sayang tanpa memanjakan adalah melibatkan mereka dalam aktivitas rumah tangga. Sinambela, Hutagalung, dan Ferinia (2021) menyatakan bahwa pekerjaan rumah tangga dapat menjadi sarana pendidikan karakter, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama. Memberikan tugas sesuai usia anak, seperti merapikan mainan atau membantu menyiapkan meja makan, akan membentuk rasa tanggung jawab sejak dini. Orang tua dapat memberikan pujian atas usaha anak, bukan hanya hasilnya, untuk menumbuhkan motivasi internal. Kegiatan ini juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Di era digital, tantangan pengasuhan semakin kompleks. Fatmawati dan Sholikin (2019) menekankan pentingnya literasi digital bagi orang tua milenial agar dapat mendidik anak dengan bijak di tengah arus teknologi. Kasih sayang dapat diwujudkan melalui pendampingan saat anak menggunakan gawai, bukan dengan memberikan akses tanpa batas. Orang tua perlu menetapkan aturan waktu layar, memilih konten edukatif, dan berdiskusi tentang apa yang anak lihat. Pendekatan ini menunjukkan perhatian sekaligus membentuk kebiasaan sehat dalam penggunaan teknologi. Anak belajar bahwa kasih sayang tidak berarti kebebasan tanpa kontrol.

Berikut beberapa tips praktis untuk mendidik anak dengan kasih sayang tanpa memanjakan:
● Tetapkan aturan yang konsisten dan komunikasikan dengan jelas.
● Libatkan anak dalam kegiatan rumah tangga sesuai usia.
● Berikan pujian atas usaha, bukan hanya hasil.
● Dampingi anak dalam penggunaan teknologi dan tetapkan batas waktu layar.
● Tunjukkan kasih sayang melalui pelukan, kata-kata positif, dan waktu berkualitas bersama.

Dengan pendekatan yang seimbang antara kasih sayang dan disiplin, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan bertanggung jawab. Orang tua berperan sebagai pembimbing yang penuh cinta, bukan sebagai pemenuh semua keinginan anak. Pendidikan yang berbasis kasih sayang dan nilai akan membentuk karakter anak yang kuat dalam menghadapi tantangan kehidupan. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk terus belajar dan beradaptasi dalam menjalankan peran pengasuhan yang bijak.

Referensi:
Fatmawati, N. I., & Sholikin, A. (2019). Literasi Digital, mendidik anak di era digital bagi orang tua milenial. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 11(2), 119–138.
Sinambela, J. L., Hutagalung, S., & Ferinia, R. (2021). Peran Orang Tua Dalam Mendidik Anak-Anak Melalui Pekerjaan Rumah Tangga. Jurnal Kadesi, 4(1), 139–159.
Syahruloh, A., & Firdaus, F. (2024). Konsep Pendidikan Anak dalam Keluarga (Mendidik Peserta Didik Tanpa Kekerasan). Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (JKIP), 5(1), 160–171.