Menyambut kelahiran bayi adalah momen penuh kebahagiaan sekaligus tantangan, terutama bagi orang tua baru. Masa awal setelah kelahiran merupakan periode penting dalam membangun ikatan emosional antara bayi dan orang tua, serta memastikan pertumbuhan dan kesehatannya berjalan optimal. Menurut penelitian oleh Primasari & Keliat (2020), praktik perawatan dasar yang dilakukan sejak minggu pertama kehidupan bayi memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan motorik, kognitif, dan emosional anak.

Langkah pertama dalam merawat bayi baru lahir adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan. Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, sehingga mandi cukup dilakukan dua hingga tiga kali seminggu menggunakan air hangat dan sabun lembut khusus bayi. Pastikan area tali pusar tetap kering hingga lepas dengan sendirinya. Studi oleh Marsela & Anjani (2024) menunjukkan bahwa menjaga kebersihan tali pusar tanpa penggunaan antiseptik berlebihan mempercepat proses penyembuhan alami dan menurunkan risiko infeksi kulit.

Selain kebersihan, pola menyusui dan tidur juga perlu diperhatikan. Bayi baru lahir umumnya menyusu setiap dua hingga tiga jam, baik siang maupun malam. Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama memberikan nutrisi lengkap sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh (Khotimah, et al., 2024). Posisi menyusui yang benar juga membantu mencegah kembung dan nyeri perut. Untuk tidur, bayi sebaiknya dibaringkan dalam posisi telentang di tempat tidur datar tanpa bantal tebal untuk mencegah risiko sudden infant death syndrome (SIDS).

Hal lain yang tak kalah penting adalah perhatian pada tanda-tanda kesehatan bayi (Raskita & Ristica, 2022). Perhatikan suhu tubuh, warna kulit, serta frekuensi buang air kecil dan besar. Jika bayi tampak lesu, tidak mau menyusu, atau mengalami demam, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan. Dukungan emosional dari pasangan dan keluarga juga membantu ibu pulih lebih cepat secara fisik maupun mental setelah persalinan. Dengan perhatian, kesabaran, dan kasih sayang, orang tua dapat memberikan perawatan terbaik bagi si kecil di masa awal kehidupannya.

Referensi
Primasari, Y., & Keliat, B. A. (2020). Praktik pengasuhan sebagai upaya pencegahan dampak stunting pada perkembangan psikososial kanak-kanak. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(3), 263-272.

Marsela, Y., & Anjani, A. D. (2024). Perawatan Luka Untuk Pencegahan Infeksi Pada Tali Pusat Bayi Di Bpm Bidan Anova Saragih, S. Keb. Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam, 14(2).

Khotimah, K., Satillah, S. A., Fitriani, V., Miranti, M., Maulida, M., Hasmalena, H., ... & Zulaiha, D. (2024). Analisis manfaat pemberian ASI eksklusif bagi ibu menyusui dan perkembangan anak. PAUDIA: Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 254-266.

Raskita, R. Y., & Ristica, O. D. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kunjungan Neonatus–III Di Klinik Pratama Arrabih Kota Pekanbaru 2022. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal), 2(2), 280-287.