Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak merupakan faktor kunci dalam keberhasilan proses belajar dan pembentukan karakter anak. Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, tetapi juga di rumah sebagai lingkungan pertama anak mengenal nilai dan kebiasaan. Marzuki dan Setyawan (2022) menegaskan bahwa peran orang tua sangat menentukan arah perkembangan anak, baik secara akademik maupun sosial. Ketika orang tua aktif mendampingi anak belajar, memberikan motivasi, dan menjalin komunikasi dengan guru, anak akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi. Oleh karena itu, sinergi antara pendidikan di rumah dan sekolah perlu dibangun secara konsisten.
Di usia dini, keterlibatan orang tua memiliki dampak yang lebih signifikan karena anak sedang berada dalam masa pembentukan dasar-dasar kepribadian. Diadha (2015) menjelaskan bahwa partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti pertemuan wali murid, kelas parenting, atau kegiatan bersama anak, dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Anak yang melihat orang tuanya terlibat akan merasa dihargai dan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Selain itu, keterlibatan ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua, yang menjadi fondasi penting dalam proses belajar. Pendidikan karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan empati dapat lebih mudah ditanamkan melalui kebiasaan di rumah.
Keterlibatan orang tua tidak harus bersifat formal atau akademik, tetapi dapat diwujudkan melalui rutinitas harian yang sederhana. Misalnya, membantu anak mengerjakan tugas sekolah, membaca buku bersama, atau berdiskusi tentang pengalaman harian. Orang tua juga dapat menjadi fasilitator dalam mengenalkan nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran dan kerja keras, melalui keteladanan dan komunikasi terbuka. Dengan pendekatan yang hangat dan konsisten, anak akan merasa didukung dan lebih siap menghadapi tantangan belajar di sekolah. Keterlibatan ini juga membantu orang tua memahami kebutuhan dan potensi anak secara lebih mendalam.
Berikut beberapa strategi praktis untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak:
● Luangkan waktu khusus untuk mendampingi anak belajar setiap hari.
● Bangun komunikasi terbuka dengan guru dan pihak sekolah.
● Ikuti kegiatan sekolah yang melibatkan orang tua.
● Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan di rumah.
● Berikan motivasi dan apresiasi atas usaha anak, bukan hanya hasilnya.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, pendidikan anak akan berjalan lebih optimal dan menyeluruh. Anak tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga secara emosional dan sosial. Kolaborasi antara rumah dan sekolah menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk mengambil peran aktif dan sadar dalam mendukung pendidikan anak, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Referensi:
Diadha, R. (2015). Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini di taman kanak-kanak. Edusentris, 2(1), 61–71.
Marzuki, G. A., & Setyawan, A. (2022). Peran orang tua dalam pendidikan anak. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 1(4), 53–62.
Di usia dini, keterlibatan orang tua memiliki dampak yang lebih signifikan karena anak sedang berada dalam masa pembentukan dasar-dasar kepribadian. Diadha (2015) menjelaskan bahwa partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti pertemuan wali murid, kelas parenting, atau kegiatan bersama anak, dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini. Anak yang melihat orang tuanya terlibat akan merasa dihargai dan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan belajar. Selain itu, keterlibatan ini juga memperkuat hubungan emosional antara anak dan orang tua, yang menjadi fondasi penting dalam proses belajar. Pendidikan karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan empati dapat lebih mudah ditanamkan melalui kebiasaan di rumah.
Keterlibatan orang tua tidak harus bersifat formal atau akademik, tetapi dapat diwujudkan melalui rutinitas harian yang sederhana. Misalnya, membantu anak mengerjakan tugas sekolah, membaca buku bersama, atau berdiskusi tentang pengalaman harian. Orang tua juga dapat menjadi fasilitator dalam mengenalkan nilai-nilai kehidupan, seperti kejujuran dan kerja keras, melalui keteladanan dan komunikasi terbuka. Dengan pendekatan yang hangat dan konsisten, anak akan merasa didukung dan lebih siap menghadapi tantangan belajar di sekolah. Keterlibatan ini juga membantu orang tua memahami kebutuhan dan potensi anak secara lebih mendalam.
Berikut beberapa strategi praktis untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak:
● Luangkan waktu khusus untuk mendampingi anak belajar setiap hari.
● Bangun komunikasi terbuka dengan guru dan pihak sekolah.
● Ikuti kegiatan sekolah yang melibatkan orang tua.
● Ciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan di rumah.
● Berikan motivasi dan apresiasi atas usaha anak, bukan hanya hasilnya.
Dengan keterlibatan aktif orang tua, pendidikan anak akan berjalan lebih optimal dan menyeluruh. Anak tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga secara emosional dan sosial. Kolaborasi antara rumah dan sekolah menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang tua untuk mengambil peran aktif dan sadar dalam mendukung pendidikan anak, baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Referensi:
Diadha, R. (2015). Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini di taman kanak-kanak. Edusentris, 2(1), 61–71.
Marzuki, G. A., & Setyawan, A. (2022). Peran orang tua dalam pendidikan anak. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 1(4), 53–62.
